Rabu, 27 Februari 2019

Jurnal Praktikum Kimia Organik 1 (Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh)

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia





uy8w69s8yiksgsjatj7ust7uqts6uwtshajgsvhj, 22 Februari 2019Jumat, 22 Februari 2019

ye8hwidiuhuwdssfffagsjskbkjhkJumat, 22 Februari 2019



LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I

Jumat, 22 Februari 2019



LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK 




Jumat, 28 Februari 2019




JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I





N




aNAMA    : MITA ISTIANA
NIM       : A1C117083




DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019








   PERCOBAAN 2



I.     JUDUL                             : KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH

II.  HARI/TANGGAL            : KAMIS/ 28 FEBRUARI 2019

III. TUJUAN

1.    Dapat mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni.
2.  Dapat melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh suatu senyawa murni.
3.    Dapat membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni.
4.    Dapat melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel.

IV.  LANDASAN TEORI

   Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda .Semakin tinggi panas suatu benda tersebut aka akan semakin panas benda tersebut.Secara mikroskopis,suhu menunjukkan energy yang dimiliki oleh sutau benda .Suhu juga disebut dengan temperature yang diukur dengan alat yang dinamakan thermometer.Empat macam thermometer yang paling dikenal adalah Celcius,Reamur,Fahrenheit dan kelvin.Termometer yang akan digunakan mengukur suhu suatu sampel yang akan di uji sebaiknya dikalibrasi terlebih dahulu agar hasil pengukuran yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai aturan (Kanginan,2007).

  Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda.Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat termometrik suatu benda ketika benda tersebut mengalami perubahan suhu. Perubahan sifat termometrik suatu benda   menunjukkan adanya perubahan  suatu
benda dan dengan melakukan kalibrasi atau peneraan tertentu terhadap sifat termometrik  yang teramati dan terukur, maka nilai suhu benda dapat dinyatakan secara kuantitatif. Tidak semua sifat termometrik benda yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan thermometer. Sifat termometrik yang dapat digunakan dalam pembuatan termometer harus merupakan  sifat termometrik yang teratur. Artinya, perubahan sifat termometrik terhadap perubahan suhu harus bersifat tetap atau linier, sehingga peneraan skala termometer dapat dibuat lebih mudah dan termometer tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengukur suhu secara teliti (Idawati,2016). 
 Thermometer sebagai alat ukur suhu tentang kondisi pada saat dingin,biasa,ataupun panas dari suatu objek baik itu padat,cair maupun uap sangat penting diteliti terlebih dahulu ketepatannya dalam mengukur suatu zat sebelum difungsikan untuk menentukan derajat dingin,biasa ataupun keadaan panas dari suatu objek tersebut.Informasi yang diberikan oleh suatu objek sangat menentukan tindakan lanjutan yang akan dilakukan oleh praktikan untuk melakukan pekerjaan laboratorium berikutnya seperti pada penentuan titik leleh suatu zat padat(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/)
    Titik leleh suatu zat adalah temperature pada fase padat dan cair ada dalam kesetimbangan. Jika kesetimbangan semacam ini diganggu dengan menambahkan atau menarik energy panas, sistemakan berubah bentuk lebih banyak zat cair atau lebih banyak zat padat. Namun temperature akan tetap pada titik leleh selama fase itu masih ada perubahan dari cair menjadi padat disebut pembekuan dan proses kebalikannya disebut pelelehan atau peleburan. Titik leleh suatu padatan sama dengan titik beku suatu cairan (Chang, 2004)
   Titik leleh senyawa murni adalah suhu dimana fasa padat dan fasa cair senyawa berada dalam kesetimbangan pada tekanan 1 atm.Kalor diperlukan untuk transisi dari bentuk Kristal ke bentuk cair.Proses pelelehan ini dalam kesetimbangan terjadi secara rersibel yang memerlukan waktu dan sedikit perubahan suhu.Semakin murni senyawa tersebut,trayek (range) suhu lelehnya semakin sempit yang baiasnya tidak lebih dari 1 derajat.Penentuan titik lelehnya dimulai pada saat terjadinya pelelehan (sedikit),transisi padat cair,sampai seluruh Kristal mencair.Pengukuran suhunya harus ditempat zat tersebut tepat meleleh (Tim Kimia Organik I,2016).


V.  ALAT DAN BAHAN
             
5.1. Alat 

· Erlenmeyer 250ml 
· Thermometer 
· Gelas kapiler 
· Benang 
· Pemanas 
· Gabus

 5.2.Bahan 

·  Bubuk es 
·  Aquades 
·  Naftalen 
·  Glukosa 
·  Alfa-naftol 
·  Asam benzoat 
·  Minyak 
·  Maltose

VI.  PROSEDUR KERJA

6   7.1.Kalibrasi thermometer

Dibuat campuran bubuk es dan air dalam labu Erlenmeyer 250 ml sehingga 2/5 bagian volumenya terisi.Dimasukkan thermometer sampai ujungnya menyentuh campuran  es+air,disumbat mulut labu Erlenmeyer dengan gabus sehingga campuran tersebut terisolasi dari udara luar.dicatat batas bawah skala thermometer tersebut (0).Diangkat thermometer dan ulangi lagi prosedur a-c.Dirancang kembali alat dengan mengisi 2/5 bagian Erlenmeyer dengan aquades.Dimasukkan thermometer tersebut tepat 1 cm diatas permukaan air,sumbat dan diusahakan thermometer berada pada posisi tegak/vertical.Dilakukan pemanasan dan catat suhu saat air mulai mendidih dan suhu tidak naik-naik lagi (konstan).Diulangi prosedur c-g sekali lagi.

6   7.2.Penentuan titik leleh

Diambil pipa gelas kapiler kemudian dibakar ujung sehingga tertutup.Dimasukkan sampel zat murni atau campuran dari ujung lainnya dan dipadatkan dengan bantuan stick yang berlobang ditengahnya.Tinggi sampel dalam pipa kapiler tidak lebih dari 2 mm.Kemudian pipa kapiler yang telah berisi sampel tersebut diikatkan dengan thermometer dengan menggunkan benang (bagian ujung bawah thermometer).Dimasukkan alat tersebut kedalam Erlenmeyer yang telah diisi air atau minyak (tergantung tinggi TL zat tersebut) dengan mengisi 2/3 erlenmeyer dan disumbat dengan gabus pada mulut Erlenmeyer.Dipanaskan perangkat alat ini secara perlahan dan dicatat suhu saat tepat zat meleleh sampai semua zat meleleh.Dilakukan prosedur a-e sebanyak dua kali untuk tiap sampel (naftalen,glukosa,alpha-naftol,asam benzoat,dan maltose).Dengan cara yang sama tentukan titik leleh campuran dua senyawa dengan proporsi 1:1,1:3 dan 3:1.Gambarkan titik autentik yang diperoleh dengan menggunakan kertas milimeterblock (kertas grafik).

6   7.3.Demonstrasi titik leleh dengan MPA (Melting Point Apparatus)

Alat ini digunakan pada penentuan titik leleh dengan menggunakan sumber panas listrik dan skala suhu yang ditunjukkan oleh sinyal digital.
Pada demontrasi ini sampel yang akan ditentukan titik lelehnya ditempatkan pada pipa gelas kapiler setebal lebih kurang 2 mm.Pipa kapiler ini akan ditempatkan alat pada bagian atasnya.Terdapat tiga lubang yang diameternya 3 mm,lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sampel dan dua lubang lain diisi dengan pipa kapiler kosong (blanko).Kemudian alat dihubungkan dengan listrik dan ditekan tombol ON.Pengamatan dapat dilakukan dari lobang kecil di sisi depan alat ini.Diperhatikan variable suhu saat zat mulai meleleh.





VIDEO TERKAIT MATERI INI DAPAT DILIHAT DI : https://www.youtube.com/watch?v=hyCGFFQFevo



PERTANYAAN DARI VIDEO DI ATAS :
1.TerangkanLah bagaimana prinsip dasar dari penentuan titik leleh tersebut!
2. Apakah setiap zat mempunyai titik leleh ?
3.Jelaskan apa pengaruh adanya zat pengotor dalam suatu Kristal padat
(titik lelehnya)!