Kimia Bahan
Alam untuk Makanan, Minuman dan Penyedap Rasa
Pada
pembahasan kali ini saya akan membahas tentang beberapa bahan kimia yang
terdapat dalam makanan seperti diantaranyan adalah pewarna makanan, pemanis
buatan, pengawet makanan dan penyedap rasa. Bahan kimia alami berasal dari ekstrak bagian tubuh
tumbuhan atau hewan. Beberapa bahan kimia alami banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia sejak dulu karena zat kimia alami lebih aman digunakan.
1.
Zat Pengawet
-Natrium benzoat
- Pada industri makanan biasanya digunakan Natrium benzoat. Berbagai minuman sari buah, minuman berkarbonat dan makanan dalam kemasan kaleng atau plastik menggunakan asam benzoat atau natrium benzoat sebagai bahan pengawet. Asam benzoat secara alami terkandung di dalam cengkeh dan kayu manis.
· - Natrium nitrit
Natrium
nitrit atau Sodium Nitrit adalah senyawa
nitrogen yang reaktif. Nitrit merupakan salah satu jenis bahan tambahan makanan
yang banyak digunakan sebagai pengawet. Nitrit adalah suatu bahan berwarna
putih sampai kekuningan, berbentuk bubuk atau granular dan tidak berbau. Berat
jenisnya 2,17 (25oC) g/mL dengan kelarutan dalam air sebesar 820 g/L (20 oC)
dan bersifat alkali (pH 9). Titik leleh sodium nitrit 271 – 281 oC, titik didih
320 oC, suhu bakar 510 oC, dan suhu penguraian > 320 oC. Natrium nitrit atau
Sodium nitrit memiliki kerapatan 2,168 g/cm dan berat molekul 69,0 g/mol.
Natrium
nitrit atau sosium nitrit merupakan zat tambahan pangan yang digunakan sebagai
pengawet pada pengolahan daging. Sodium nitrit sangat penting dalam mencegah
pembusukan terutama untuk keperluan penyimpanan, transportasi dan ditribusi
produk-produk daging. Sodium nitrit juga berfungsi sebagai bahan pembentuk
faktor-faktor sensori yaitu warna, aroma, dan cita rasa. Oleh karena itu dalam
industri makanan kaleng penggunaan zat pengawet ini sangat penting karena dapat
menyebabkan warna daging olahannya menjadi merah atau pink dan nampak segar
sehingga produk olahan daging tersebut disukai oleh konsumen.
2.
Zat Pewarna
· - Kapxantin pada Cabe Merah
Salah
satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai zat pewarna alami adalah cabai
merah (Capsicum annuum Linn.). Cabai sering digunakan dalam masakan, selain itu
tumbuhan ini juga menjadi sumber nutrisi yang penting bagi manusia terutama
sebagai sumber vitamin A dan C dan senyawa-senyawa fenol asam dan netral menunjukkan
bahwa ekstrak cabai yang mengandung karotenoid, mempunyai aktifitas antioksidan
yang tinggi dalam menghambat reaksi radikal bebas. Cabai merah memiliki warna
merah terutama selama penuaan buah yang berasal dari pigmen karotenoid. Umumnya
konsentrasi karotenoid, asam askorbat, flavonoid, phenolic acids, dan komponen
kimia lainnya meningkat dengan meningkatnya umur lombok kecuali lutein yang
mengalami penurunan. Karotenoid yang terdapat di dalam cabe merah yaitu
kapxantin.
· -Pigmen Klorofil dalam Daun Suji
Pewarna
alami yang terkandung dalam daun suji (Pleomele angustifolia) adalah pigmen
klorofil. Proses ekstraksi memerlukan jenis larutan pengekstrak yang sesuai
dengan sifat pigmennya. Klorofil daun
suji memiliki kelebihan dan karakteristik khas dibandingkan sumber klorofil
lain yang berpotensi dikembangkan sebagai pewarna alami. Namun, klorofil mudah
sekali terdegradasi karena pengaruh enzim dan faktor lingkungan. Selama
pengolahan dan penyimpanan terjadi perubahan struktur klorofil menjadi senyawa-senyawa
turunannya yang tidak lagi berwarna hijau. Beberapa upaya telah dilakukan untuk
mempertahankan kualitas warna hijau dan kuantitas klorofil yang terkandung
dalam pewarna daun suji. Pembentukan metallo-klorofil dan pengembangan pewarna
serbuk daun suji belum mampu menyamai kualitas dan kuantitas ekstrak cairnya.
Kendala tersebut menjadi tantangan dalam mengembangkan daun suji sebagai bahan
pewarna alami.
3.
Zat Pemanis
· - Sukrosa
Sukrosa
merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa
unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini dikenal
sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain
seperti hewan Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon. Sukrosa
atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet. Unit glukosa dan
fruktosa diikat oleh jembatan asetal oksigen dengan orientasi alpha. Struktur
ini mudah dikenali karena mengandung enam cincin glukosa dan lima cincin
fruktosa. Proses fermentasi sukrosa melibatkan mikroorganisme yang dapat
memperoleh energi dari substrat sukrosa dengan melepaskan karbondioksida dan
produk samping berupa senyawaan alkohol. Penggunaan ragi (yeast) ini dalam
proses fermentasi diduga merupakan proses tertua dalam bioteknologi dan sering
disebut dengan zymotechnology. Sukrosa diproduksi sekitar 150 juta ton setiap
tahunnya.
4.
Zat Penyedap
Zat penyedap ditambahkan pada makanan
bertujuan untuk meningkatkan cita rasa makanan dan menekan rasa yang tidak
diinginkan dalam makanan, misalnya rasa bawang yang tajam, rasa sayuran mentah
dan rasa pahit dalam sayuran kaleng.
Bahan penyedap alami yang umum digunakan
masyarakat Indonesia adalah bawang putih, bawang bombay, biji pala, merica,
ketumbar, sereh, daun pandan, daun salam, terasi, garam dapur dan gula yang
dicampur dengan komposisi tertentu, cuka dan asam jawa yang dapat menyebabkan
rasa makanan menjadi asam segar.
· -Etil propionate
·
- Methyl anthranilate
Methyl
anthranilate, juga dikenal sebagai MA, methyl 2-aminobenzoate, atau
carbomethoxyaniline , adalah ester asam anthranilic . Formula kimianya adalah C8H9NO2
. Ini memiliki aroma buah anggur, dan salah satu kegunaan utamanya adalah
sebagai agen penyedap rasa.
· - Etil maltol
Etil
maltol merupakan senyawa organik yang flavourant, zat penguat rasa umum di
dalam beberapa bahan konfeksi. Hal ini terkait dengan flavoran maltol yang
lebih umum dengan penggantian gugus metil oleh sebuah gugus etil. Etil maltol
Ini adalah Kristal padat putih dengan bau manis yang dapat digambarkan sebagai
gula karamel dan buah masak.
Hallo mita
BalasHapusSaya Akan mencoba menjawab permasalahan yang nomor 2. Menurut Saya jika terjadi pemutusan ikatan pada ikatan asetalnya tidak lagi membentuk Sukrosa melainkan Akan membentuk glukosa. Untuk fungsinya sesuai dengan senyawa yang dibentuk yaitu glukosa, glukosa berfungsi sebagai sumber energi yang dibutuhkan oleh manusia.
Semoga membantu 🙏
3. Menurut saya suhu juga dapat mempengaruhi keawetan dari makanan dan minuman. Karena ada beberapa makanan keawetannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. Dan juga apabila makanan dan minuman tersebut sudah terkontaminasi dengan udara, maka makanan tersebut sudah kurang keawetannya.
BalasHapus1. kalau menurut saya jika gugus fungsi NH2 dari struktur Methyl anthranilate dipindahkan dari meta ke para otomatis fungsi jelas berbeda lagi karena hal tersebut terjadi namanya modifikasi suatu struktur dimana struktur tersebut setiap gugus fungsinya itu mengalami perpindahan .
BalasHapus