Sabtu, 16 Maret 2019

Jurnal Praktikum Kimia Organik 1 (Reaksi-Reaksi Hidrokarbon)

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia






uy8w69s8yiksgsjatj7ust7uqts6uwtshajgsvhj, 22 Februari 2019Jumat, 22 Februari 2019

ye8hwidiuhuwdssfffagsjskbkjhkJumat, 22 Februari 2019



LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I

Jumat, 22 Februari 2019



LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK 




Minggu, 17  Maret 2019 2019




JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I




N


aNAMA    : MITA ISTIANA
NIM       : A1C117083




DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019



PERCOBAAN 4


I.Judul                           : Reaksi-Reaksi Hidrokarbon

II.Hari/Tanggal             : Minggu/17 Maret 2019

III.Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Dapat melihat perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatik jenuh dan tak jenuh dan aromatic.
2. Dapat melihat jenis reaksi kimia untuk membadakan ketiga golongan senyawa hidrokarbon.
3. Dapat memperhatikan cara dan teknik pengujian ketiga golongan senyawa hidrokarbon.

IV.Landasan Teori

   Hidrokarbon adalah senyawa organic yang mengandung hanya karbon dan hydrogen.Berdasarkan strukturnya hydrogen terbagi menjadi : hydrogen alifatik bias dibagi dalam tiga bagian yaitu alkane yang hanya mengandung ikatan-ikatan tunggal atau biasa disebut jenuh,Alkena dan alkuna yang masing-masing mempunyai ikatan rangkap dua dan tiga atau biasa disebut tak jenuh.Hidrokarbon aromatic adalah senyawa lingkar yang strukturnya berkaitan dengan benzene yang mengandung enam electron pi,didalam satu lingkar yang beratom enam.Percobaan berikut menjelaskan  reaksi pokok untuk hidrokarbon jenuh,tak jenuh dan aromatic.Alkana bereaksi lambat atau tidak bereaksi sama sekali dengan brom pada suhu kamar dan keadaan gelap,akan tetapi bias bereaksi dan akan lebih cepat lagi apabila ada cahaya.
    R-H    +   Br2   →  R – Br   +   HBr
Reaksi mudahdikenal hilangnya warna brom (coklat dan terbentuknya hydrogen bromide (gas).Sebaliknya brom mudah sekali menjalankan reaksi adisi pada alkena pada suhu kamar dan reaksi ini tidak memerlukan cahaya.Oleh karena itu brom cepat sekali digunakan bila ditambahkan kepada alkena.
R – CH = CH – R  +  Br2    →   R – CH – CH – R
                                                    Br     Br
alkena agak lambat terhadap oksidator seperti permanganate dalam suasana netral atau alkali sedangkan alkena mudah mengalami oksidasi pada suhu kamar (Tim Kimia Organik 1,2016).


    Senyawa-senyawa hidrokarbon pada umumnya hanya tersusun dari atom karbon dan hidrogen yang biasa disebut sebagai alkana, alkena dan alkuna.Pemanfaatan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari  reaksi-reaksi pembakaran sempurna maupun tidak sempurn,baik berupa gas maupun bensin atau minyak tanah. Pada reaksi pembakaran sempurna terdapat faktor-faktor pendukung sehingga bisa terjadi sempurna. Produknya dapat diidentifikasi baik secara fisik maupun kimia.Selainpada reaksi pembakaranr,reaksi hidrokarbon juga dapat terjadi  dengan bantuan katalis menggunakan alumnium khlorida  dimana katalis ini dapat mengubah senyawa hidrokarbon rantai lurus menjadi bercabang atau biasa dikenal dengan isomerisasi. Misalnya butana dapat diisomerisasi menjadi isobutana yang banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan iso oktana yang dikenal sebagai penyusun utama bahan bakar premium dan juga penentu kualitas premium atau bensin.Anda dapt membuat persamaan reaksinya.Disamping itu senyawa-senyawa hidrokarbon dapat juga diubah menjadi suatu alkil halida yang biasa disebut sebagai reaksi substitusi melalui khlorinasi atau brominasi dibawah sinar UV atau direaksikan pada suhu tinggi sekitar 450oC (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/).
    Alkena mengandung senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Alkena terdapat dalam jumlah berlebih dalam Etilena, sebagai contohnya adalah hormone tanaman yang memacu pematangan buah dan a-pinen adalah senyawa terbanyak dalam turpentine. Contoh lainnya ialah beta karoton, mengandung sebelas ikatan rangkap dua, merupakan pigmen warna kuning yang mewarnai wortel. Beta karoten merupakan vitamin pro vitamin A. Hidrogen dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu : hidrokarbon alifatik, hidrokarbon alisiklik dan hidrokarbon aromatik(Antonius,2013).

Karbon-karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Fessenden, 1997).

Alkana rantai lurus:
                                   CH3­ – CH2 – CH3

Alkana rantai cabang :
                                   CH3 – CH – CH2 – CH3


                                              CH3

Senyawa berbobot molekul rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot molekul tinggi berwujud padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada alkena yaitu hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon–karbon. Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon(Pettruci, 1987).

  Untuk alkana rantai lurus titik didih dan titik leleh makin tinggi seiring bertambahnya massa molekul alkana sebagian besar pereaksi, hal ini disebabkan karena alkana memiliki sigma yang kuat antar atom karbon. Pada kondisi tertentu alkane dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur halogen molekul yang paling sederhana dari alkane adalah metana. Ikatan karbon-karbon pada alkane dan sikloalkana adalah ikatan tunggal sesame karbon dapat pula membentuk ikatan ganda, senyawa organic yang mengandung ikatan ganda atau rangkap disebut dengan alkena. Alkena dalam kimia organik adalah hidrokarbon tidak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon(Cahyono,2013).

 V.Alat dan Bahan

5.1.Alat

· Alumunium foil
· Beakerglass
· Kapas
· Pipa U
· Tabung Reaksi

5.2.Bahan

· Air brom
· Benzene
· HNO3 pekat
· H2SO4 pekat
· KMnO4
· Na Sitrat
· Soda Lime

VI.Prosedur Kerja

  Sebagai cuplikan untuk alkane digunakan ligroin yang mempunyai titik didih 90-100 0C,yakni suatu campurab isomer-isomer heptane,C7H16.Sebagai cuplikan untuk alkane digunakan sikloheksana dan sebagai cuplikan untuk senyawa aromatic digunakan benzene.Semua pengujian dilakukan di dalam tabung reaksi yang kering.

6.1.Brom dalam karbon tetraklorida

a.  Kedalam tabung reaksi masing-masing di isi dengan 1 ml alkane,ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4.Setelah diguncangkan,ditempatkan tabung yang satu dalam tempat gelap (lemari) dan tabung yang lain disinari matahari atau lampu pijar selama beberapa menit.Dibandingkan kedua tabung dan kemudian ditiup masing-masing mulut tabung untuk mengenal hidrogen bromida yang akan menimbulkan asap bila ada hydrogen bromide.Hidrogen dapat di uji dengan cara memegang sehelai kertas lakmus yang lembab pada mulut masing-masing reaksi.
b. Kedalam suatu tabung reaksi yang berisi 1 ml sikloheksana ditambahkan 10-15 tetes brom/CCl4.Digoncangkan tabung kemudian diamti hasilnya.Diuji bagi kemungkinan adanya pengeluaran hydrogen bromide.
c.  Kedalam suatu tabung reaksi yang berisis 1 ml benzene ditambahkan 1 ml brom didalam karbon tetraklorida.Setelah digoncangkan diamtilah hasil yang terjadi.

6.2.Brom
  
   Ditempatkan 1 ml benzene kedalam suatu tabung reaksi.Kedalam tabung reaksi yang lain ditambahkan beberapa potongan besi kemudian 1 ml benzene.Digunakan benzene ini untuk menurunkan potongan besi yang menempel pada dinding tabung.Kepada masing-masing tabung ditambahkan 3 tetes brom (dari suatu buret didalam lemari asam).Ditempatkan masing-masing tabung di dalam gelas piala yang berisi air panas (500C) selama 15 menit.Diamati warna pada masing-masing tabung.Apakah ada atau tidak hydrogen bromide yang dibebaskan dan dicatat hasilnya.

6.3.Larutan Kalium Permanganat

Kedalam dua tabung reaksi yang masing0masing di isi dengan 1 ml larutan kalium permanganate (0,5%).Ditambahkan 5 tetes alkane ke tabung yang satu dan 5 tetes sikloheksana ke tabung yang lain.Digoyangkan masing-masing tabung dengan baik selam 1-2 menit dan dicatat hasilnya.
Kedalam tabung reaksi ketiga yang berisi 1 ml benzene ditambahkan 2 ml larutan kalium permanganate digoncangkan dengan baik dan diamati hasilnya.

6.4.Asam Sulfat pekat

Ditempatkan masing-masing 2 ml asam sulfat pekat kedalam dua tabung reaksi.Kepada tabung yang satu ditambahkan 10 tetes alkana dan kepada tabung yang lain ditambahkan 10 tetes sikloheksana.Digoncangkan masing-masing tabung dengan bak dan dicatat hasilnya.(dihindarkan agar asam tidak mengenai kulit atau baju).Dibuang isi masing-masing tabung kedalam satu gelas kimia yang berisis air sedikitnya 50 ml.

6.5.Asam Nitrat

Dikerjakan percobaan berikut ini dalam lemari asam.Dicampurkan 0,5 ml benzene dan 4 ml asam nitrat pekat didalam satu tabung reaksi yang besar.Ditambahkan satu butir batu didih dan dididihkan campuran perlahan-lahan selama 2 menit atau sampai menghasilkan suatu kelarutan yang homogeny.Diperhatikan betul agar pendidihan berlangsung perlahan-lahan,jika tidak demikian benzene akan mendidih keluar mulut tabung dan terbakar.Dituangkan larutan kedalam suatu gelas piala yang berisi 5-10 gram es.Dicatat bau dari cairan yang memisah dan bandingkan dengan bau dari pada nitrobenzene yang terdapat dilemari.

6.6.Bahan tak dikenal

Minta kepada asisten senyawa yang tak dikenal dan tentukanlah apakah senyawa tersebut senyawa tak jenuh,jenuh atau aromatic.


Video terkait materi ini :  https://www.youtube.com/watch?v=cVNGdVSbBq0

Pertanyaan :
1.Mengapa polusi dikatakan hasil dari reaksi pembakaran senyawa hidrokarbon yang tidak sempurna?
2.Gas apa yang dihasilkan dari reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon?
3.Apa dampak berkelanjutannya jika kita sering menghirup gas CO ?







3 komentar:

  1. Saya suci (A1c117081),akan menjawab pertanyaan no3
    Apa dampak berkelanjutannya jika kita sering menghirup gas CO
    Menurut saya, gas CO jika terhirup d udara dlm kadar tinggi resikonya kematian. Jika sedikit saja akan menyebabkan sakit kepala, pusing, mata berkunang-kunang, lemas dan bahkan mual-mual.

    BalasHapus
  2. Saya ika ermayanti nim (031) saya akn mnjawab nomor 1 dimna pada pembakaran tdk sempurna, terjadi pengurangan efisiensi bahan bakar, kemudian terdapat jga hasil dari pembakaran tersebut berupa gas karbon monoksida (CO) yg bersifat racun. Oleh sebab itu polusi dapat dikatakan pembakaran senyawa hidrokarbon secara tidak sempurna dimana akan menghasilkan gas serta akan mencemari udara.

    BalasHapus
  3. Menurut saya,gas yang dihasilkan pada pembakaran tersebut adalah karbon dioksida dan uap air.(Dinda anggun,79)

    BalasHapus