Laporan Praktikum Kimia
Organik 1 (Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh)
Himpunan Mahasiswa
Pendidikan Kimia
Sabtu,
23 Februari 2019
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
N
aNAMA
: MITA ISTIANA
NIM : A1C117083
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN 2
·
Uji titik leleh zat murni
NO
|
ZAT YANG DILELEHKAN
|
WUJUD AWAL
|
MULAI MELELEH
(0C)
|
MELELEH SEMPURNA
(0C)
|
||||
MANUAL
|
MPA
|
MANUAL
|
MPA
|
|||||
1.
|
Alpha-naftol
|
94
|
96
|
96
|
98
|
|||
2.
|
Naftalen
|
74
|
80
|
74
|
79.9
|
|||
3.
|
Glukosa
|
138
|
142
|
140
|
146
|
|||
4.
|
Asam Benzoat
|
117
|
120
|
119
|
121
|
|||
5.
|
Maltosa
|
98
|
100
|
100
|
102
|
|||
·
Uji titik leleh campuran 2 senyawa
NO
|
CAMPURAN 2 ZAT
|
PERBANDINGAN
|
||||||
1 : 1
|
1 : 0,5
|
1 : 2
|
||||||
MULAI MELELEH (0C)
|
MELELEH SEMPURNA (0C)
|
MULAI MELELEH
(0C)
|
MELELEH SEMPURNA (0C)
|
MULAI MELELEH (0C)
|
MELELEH SEMPURNA (0C)
|
|||
1.
|
Naftalen + Glukosa
|
140
|
162
|
90
|
128
|
120
|
160
|
|
2.
|
Glukosa + (Alfa-naftol)
|
145
|
168
|
150
|
165
|
145
|
170
|
|
3.
|
(Alfa-naftol) + Asam benzoate
|
148
|
170
|
160
|
175
|
119
|
165
|
|
4.
|
Asam benzoate + Maltosa
|
160
|
180
|
148
|
169
|
100
|
140
|
|
5.
|
Maltosa + Naftalen
|
145
|
175
|
138
|
155
|
129
|
158
|
|
VII.Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai kalibrasi termometer dan penentuan titik leleh.
VIII.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini adalah :
Thermometer sebagai alat ukur suhu tentang
kondisi pada saat dingin,biasa,ataupun panas dari suatu objek baik itu
padat,cair maupun uap sangat penting diteliti terlebih dahulu ketepatannya
dalam mengukur suatu zat sebelum difungsikan untuk menentukan derajat
dingin,biasa ataupun keadaan panas dari suatu objek tersebut.Informasi yang
diberikan oleh suatu objek sangat menentukan tindakan lanjutan yang akan
dilakukan oleh praktikan untuk melakukan pekerjaan laboratorium berikutnya
seperti pada penentuan titik leleh suatu zat padat(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/).
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai kalibrasi termometer dan penentuan titik leleh.
7.1.Kalibrasi Termometer
Pada percobaan kalibrasi termometer,kami melakukan kalibrasi dengan dua cara yaitu dikalibrasi dengan air es dan dikalibrasi dengan air panas.Pengkalibrasian dengan air es hal pertama yang kami lakukan adalah membuat campuran bubuk es dan air yang dimasukkan kedalam erlenmeyer.Setelah itu kami memasukkan termometer kedalam erlenmeyer yang telah kami beri sumbat hingga ujung termometer menyentuh campuran air dan es yang berada di dalam erlenmeyer tersebut.Kemudian kami mendapatkan suhu termometer dengan skala 0 0C.Selanjutnya pengkalibrasian pada air panas,terlebih dahulu kami memanaskan air yang berada di dalam erlenmeyer yang sebelumnya telah kami beri sumbat kemudian kami letakkan termometer hingga tepat berada 1 cm di atas permukaan air dan kami mendapatkan suhu air yang tidak naik-naik lagi atau termometer telah berada pada suhu konstan.
Pengkalibrasian termometer ini bertujuan agar termometer yang akan digunakan untuk percobaan titik leleh dapat berfungsi dengan baik sehingga kesalahan pengukuranpun dapat terhindarkan.
7.2.Penentuan Titik Leleh
Titik leleh didfinisikan sebagai tempertaur dimana zat padat berubah menjdai cairan pada tekanan 1 atm.Titik leleh dari senyawa murni adalah temperatur dimana senyawadalam keadaan padat dan cairan berada pada keadaan kesetimbangan pada tekanan 1 atm.Jikan zat padat yang diamati tidak murni,maka akan terjadi penyimpangan yang berupa penurunan titik leleh dan range titk leleh.
Pada percobaan ini langkah pertama yang kami lakukan untuk penentuan titik leleh yaitu menyediakan pipa gelas kapiler yang telah dibakar ujungnya hingga tertutup.Selanjutnya kami masukkan sampel zat murni atau campuran dari ujung lainnya.Adapun zat murni yang kami gunakan adalah naftalen,asam benzoat,alpha-naftol dan maltosa.Setelah dimasukkan kedalam pipa kapiler dan dipadatkan pipa kapiler,selanjutnya pipa kapiler diikatkan pada termometer dengan menggunakan benang.Langkah selanjutnya pipa kapiler tersebut dimasukkan kedalam erlenmeyer yang telah berisi air atau minyak yang telah dipanaskan dan diberi sumbat terlebih dahulu.Adapun suhu yang kami dapatkan yaitu pada Alpha-naftol titk lelehnya 94 0C- 96 0C dengan cara manual,kemudian duji dengan MPA titik leleh yang didapat 96 0C- 98 0C.Pada Naftalen dengan uji manual diperoleh titik leleh 74 0C - 80 0C serta dengan MPA titik lelehnya 74 0C- 79,9 0C.Titik leleh pada Glukosa dengan cara manual kami peroleh 138 0C- 142 0C,serta dengan MPA yaitu 140 0C- 146 0C.Titik leleh pada Asam benzoat diuji dengan cara manual titik lelehnya sebesar 117 0C- 120 0C dan diuji dengan MPA titik lelehnya sebesar 119 0C-121 0C.Uji terakhir yaitu pada Maltosa dengan uji manual didapatkan titik leleh sebesar 98 0C-100 0C serta dengan MPA didapatkan titik lelehnya sebesar 100 0C- 102 0C.
Percobaan selanjutnya kami lakukan dengan mencampurkan dua zat dengan perbandingan yang berbeda yaitu 1 : 1 , 1 : 0,5 dan 1: 2.Zat yang kami gunakan masih sama yaitu naftalen,asam benzoat,alpha-naftol dan maltosa.Hasil titik leleh yang diperoleh yaitu :
·
Perbandingan campuran 1:1
1) Naftalen + Glukosa mempunyai titik leleh sebesar 140 0C – 162 0C.
2) Glukosa + Alpha-naftol mempunyai titik leleh sebesar 145 0C – 168 0C.
3) Alpha-naftol + Asam benzoate memiliki titik leleh sebesar 148 0C -170 0C.
4) Asam benzoate + Maltosa memiliki titik leleh sebesar 160 0C-180 0C.
5) Maltosa + Naftalen memiliki titik leleh sebesar 145 0C-175 0C.
· Perbandingan campuran 1:0,5
- Naftalen + Glukosa mempunyai titik leleh sebesar 90 0C – 128 0C.
- Glukosa + Alpha-naftol mempunyai titik leleh sebesar 150 0C – 165 0C.
- Alpha-naftol + Asam benzoate memiliki titik leleh sebesar 160 0C -175 0C.
- Asam benzoate + Maltosa memiliki titik leleh sebesar 148 0C-169 0C.
- Maltosa + Naftalen memiliki titik leleh sebesar 138 0C- 155 0C.
· Perbandingan campuran 1:2
1) Naftalen + Glukosa mempunyai titik leleh sebesar 120 0C – 160 0C.
2) Glukosa + Alpha-naftol mempunyai titik leleh sebesar 145 0C – 170 0C.
3) Alpha-naftol + Asam benzoate memiliki titik leleh sebesar 119 0C -165 0C.
4) Asam benzoate + Maltosa memiliki titik leleh sebesar 100 0C-140 0C.
5) Maltosa + Naftalen memiliki titik leleh sebesar 129 0C-158 0C.
Titik leleh senyawa organik mudah untuk diamati dikarenakan temperatur disaat pelelehan dimulai terjadi hampir sama dengan temperatur dimana zat telah habis meleleh semuanya.Dalam menentukan titik leleh suatu zat apabila zat yang diamati tidak murni,maka akan terjadi penyimpangan dari titik leleh senyawa murninya yang berupa penurunan titik leleh dan perluasan range titik leleh.Banyaknya sampel suatu zat juga akan mempengaruhi cepat lambatnya proses pelelehan,Hal ini dikarenakan apabila semakin sedikit sampel yang digunakan maka semakin cepat proses pelelehannya,begitu pula sebaliknya jika semakin banyak sampel yang digunakan maka semakin lama proses pelelehannya.
VIII.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum ini adalah :
1. Titik leleh didefenisikan sebagai temperature dimana zat padat
berubah menjadi cairan pada tekanannya 1 atm.
2. Untuk
memberikan hasil pengukuran yang akurat,thermometer yang digunakan terlebih
dahulu dikalibrasi.Tujuannya agar dapat menera/menguji kemampuan untuk kerja thermometer
tersebut baik dalam mengukur batas bawah dan batas atas skala thermometer.Kalibrasi
batas bawah biasanya yang diukur adalah air es dan skala batas atas diuji
dengan pengukuran air mendidih.
3. Titik leleh senyawa murni adalah suhu dimana fasa padat dan fasa
cair senyawa tersebut berada dalam kesetimbangan pada tekanan 1 atm.Semakin
murni senywa tersebut trayek (range) suhu lelehnya makin sempit dan biasanya tidak
lebih dari 1 derajat.Titik
leleh senyawa tidak murni merupakan titik leleh suatu senyawa yang telah
bercampur dengan zat asing dalam satu kisi yang akan mengganggu struktur Kristal
keseluruhannya mengakibatkan titik lelehnya lebih rendah dibandingkan senyawa
murninya dan trayek lelehnya semakin lebar.
4. Banyaknya sampel suatu zat akan mempengaruhi cepat lambatnya proses
pelelehan.Apabila semakin sedikit sampel yang digunakan maka semakin cepat
proses pelelehannya,begitu pula sebaliknya jika semakin banyak sampel yang
digunakan maka semakin lama proses pelelehannya.
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1. Pada
kalibrasi thermometer digunakan uji dengan air es dan air mendidih,apakah
fungsi pengujian tersebut?
2. Apa
pengaruh perbandingan campuran zat pada pengujian titik leleh yang telah kita
lakukan?
3. Apakah
penyebabnya jika pemanasan dengan tingkat suhu yang terlalu tinggi pada
pengujian titik leleh berlangsung?
X. Daftar Pustaka
Chang,Raymond.2004.Kimia
Dasar Edisi Ketiga Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Idawati
Supu,dkk.2016.Perngaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas Pada Material yang
Berbeda.Jurnal Dinamika.Vol 7.No 1.
Kanginan,Marthen.2007.Fisika
Untuk SMA Kelas X.Erlangga:Jakarta.
Syamsurizal.2019.http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/.Dikuti
pada tanggal 21 Maret 2019.
Tim
Penuntun Kimia Organik 1.2016.Penuntun Praktikum Kimia Organik
1.Jambi:Universitas Jambi.
saya Erwin Pasaribu (A1C117003) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. menurut saya digunakannya air es dan air mendidih pada kalibrasi termometer ialah untuk menguji kemampuan termometer dalam mencapai batas bawah suhu yaitu 0 derajat dan batas atas suhu yaitu 100 derajat. adapun fungsi pengujian tersebut adalah untuk menilai apakah termometer layak untuk digunakan atau tidak. terimakasih
BalasHapusmelisa oktapiani(043) akan menjawab pertanyaan no 2. Banyaknya sampel suatu zat juga akan mempengaruhi cepat lambatnya proses pelelehan. Semakin sedikit sampel yg digunakan maka semakin cepat proses pelelehannya. Semakin banyak sampel yang digunakan maka semakin lama proses pelelehannya.
BalasHapusNama saya Ratna Kartika Sari denagn nim 011 akan menjawab pertanyaan no 3.Pemanasan dengan tingkat kenaikan suhu yang tinggi dan juga tidak bertahap dapat menyebabkan penyimpangan titik leleh dan perluasan range dari titik leleh senyaws murninya.
BalasHapus